Jogja kota yang romantis. Hah? Kok bisa?!
Iya bisa, banyak orang gandengan di sana -__-
Jadi ceritanya, kemaren main-main ke Jogja. Sempet mampir ke Benteng Vredeburg dan melihat-lihat ada apa aja sih di dalam sana. Bagi kamu yang suka jalan-jalan sambil gandengan, boleh nih mampir ke Benteng Vredeburg. Tempatnya sangat asik dan menarik!
Akses ke Benteng Vredeburg cukup mudah. Kalo kamu ke Jogja naik kereta, bisa dilanjut naik Trans Jogja dan turun di sepanjang jalan Malioboro terus jalan lurus ke arah Benteng Vredeburg. Disarankan turunnya di Pasar Beringharjo saja, jadi jalannya ga jauh-jauh amat. Kalo naik motor/mobil, langsung cus ke lokasi langsung. Bingung lewat mana? Tanya orang sekitar, orangnya ramah-ramah kok. :)
Tiket masuk ke Benteng Vredeburg hanya Rp 2.000,00. Di dalamnya terdapat taman luas dan ruangan-ruangan yang berisi berbagai diorama mengenai sejarah perjuangan bangsa Indonesia di Kota Jogja. Salah satunya adalah ini, media perjuangan melalui seni. Gambar "Boeng, Ajo Boeng" merupakan poster perjuangan pada tahun 1945.
Mesin cetak Heidelberg. Mesin ini digunakan untuk mencetak koran pada zaman dulu. Keren ya! Selalu terkesima kalo melihat mesin cetak. Uww~
Nah, selain penjelasan di bawah setiap pajangan/diorama, juga terdapat media digitalnya. Layar touchscreen ini membantu penjelasan tentang pajangan/diorama secara rinci dan lebih kekinian.
Selain itu, juga terdapat beberapa game interaktif yang bisa dimainkan. Ini asiiiik banget! Ini saya sedang memainkan permainan 'membangun selokan' dari satu kali ke kali yang lain. Game lainnya ada yang menemukan berbagai benda yang hilang, mencari perbedaan dua gambar, dsb. Ada juga ruangan wahana, yaitu ruangan yang bisa kita masuki dan serasa seperti sedang hendak menyerbu penjajah. Sayang, di ruangan tersebut dilarang untuk mengambil gambar. Meski beberapa ada yang nekat memotret sih :p
Ini dioramanya. Nah, setelah memasuki ruang demi ruang diorama, pengunjung juga bisa naik tangga menuju atas benteng. Terdapat tangga di samping gerbang yang memungkinkan pengunjung untuk naik dan berjalan di atas. Oh iya, Benteng Vredeburg buka setiap hari kecuali hari Senin, mulai pukul 08:00-16:00 WIB.
Lelah berjalan? Tenang saja, di samping Benteng Vredeburg terdapat kedai kopi bernama Indische Koffie. Tempatnya di bagi menjadi dua, indoor dan outdoor.
Bagian indoor-nya lebih cocok buat candlelight dinner.
Ini bir plethok. Minuman ini merupakan minuman hangat yang dibuat dari campuran rempah-rempah (jahe, daun pandan, serai, dan kayu secang). Walau mengandung kata 'bir', minuman ini tidak mengandung alkohol. Berkhasiat untuk memperlancar peredaran darah dan menghangatkan badan. Rasanya emang hangat dan gimana gitu, kerasa rempahnya. Itu pake gula batu dan gula jawa yang dicairkan.
Jatuh cinta sama packaging-nya! Ini coklat berkedok telur~
Coklat lagi!
Yayaya, sekian sedikit cerita dari perjalanan singkat saya mengenai hal-hal menarik di Kota Jogja. Oh iya, selama perjalanan dengan menaiki Trans Jogja, saya sempat lewat di Kali Code. Cuma lewat sekitar tiga detik, tapi bahagia bisa liat Kali Code akhirnya. Ah, indahh..
Besok-besok deh, balik ke sini lagi, lihat-lihat yang menarik lagi. See you, romantic city :))
Comments
Post a Comment